JALAN PEDANG
Kita ditakdirkan gugur
Jika saatnya nanti musim gugur tiba
Bukan sekarang
Bukan cara kita
Menusukkan duri sendiri ke mawarnya
saat masih musim merekah
Itu bukan jalan pedang kita kawan
Life is Interesting & Many Thing Are Waiting To Be Discovered
Kita ditakdirkan gugur
Jika saatnya nanti musim gugur tiba
Bukan sekarang
Bukan cara kita
Menusukkan duri sendiri ke mawarnya
saat masih musim merekah
Itu bukan jalan pedang kita kawan
aku denganmu, beri waktu
Aku tak lagi dulu, aku sekarang
Yang mencintaimu lain
dewasa awalku, bertebar bijak
Maukah kau mengulang masa lalu
Kali ini tanpa ragu dan sendu
Aku bukan aku yang dulu
Padaku kan kau temui lain
Hilangkan cintamu yang lain
genggam lagi erat tanganku, musnahkan ragumu
Percayalah tanpa semu
semoga kelak, dia yang kau pilih itu benar
jikapun tidak
kau telah melewatkanku
yang mencintaimu setiap hari
seperti kerasnya aku berlalu darimu
aku tak ingin mendengarmu lagi
menemui hati yang padanya hatiku jatuh
mungkin aku dan kamu senyap
aku akan melewatkanmu begitu saja
seperti kau
Aku ada untukmu ada
Kita menjadi hilang
saat kau terkata
Hanya butuh sedikit waktu, bukan orang baru
kau beruntung pergi, saat kau mudah melupakan
Aku ?
ditinggalkan akan kamu
Luka
Lelaki itu
Bapak, namanya
Yang paling tegar tapi gelisah
Ketika anaknya sakit
Dan selalu merasa bersalah
Karena merasa belum memberi apa-apa
Lelaki itu,
Diamnya doa, keringatnya doa, air matanya doa
Lelaki itu,
Bapak, namanya