HURRICANE, KAMU

 

Kamu, yang tiba tiba datang

Perlahan, tapi meruntuhkan baricade yang telah kubangun sempurna

Pada malam kucandu semua suaramu

Menenun lupa

Menuntun luka

Aku tahu yang kamu rasakan

Aku tahu yang kamu inginkan

Aku berdiri berdiam disini, mengenyam sedikit lupa menolak luka

Kau berjalanlah pada rindu yang kau pilih

Akanku menguatkanmu dengan luka masa laluku, menolakmu perlahan

Meski ku tahu hatimu telah memilihku diantaranya

Seperti aku yang kau tahu, aku takkan pernah mengungkap apa hatiku

Karena kutak mau lagi melukai, kutak bisa beri apa bahagia

Kamu yang telah menjadikan hurricane

 

1°8′56″LU 116°54′11″BT

 

Mengantar Pada Bahagiamu

 

Melihatmu tersenyum

Pada arah mata angin yang menyapu runtuh detakku

Aku bisa apa

Menatapmu dengan mata nanar

Aku yang berlarian diantara nafasmu

Aku yang terdiam diantara lusuhmu

Lalu meneguhkanmu pada alpha betamu

Aku bisa apa

Jika kau tersenyum memohon padaku

Diantara luka dan rindu

Menyusup pada wangimu

Merela pada tatapmu

Baiklah, Kuantar kau sekali lagi pada Bahagia

Diujung jingga yang kau tak lagi peduli

 

Aku bisa apa,

Selain

Aku peduli, pada senyummu

 

Aku bisa apa

 

Sudah Rabu

“Sudah rabu,

Aku terdiam pada kelu

Sudah rabu, dan masih saja aku rindu

 

Sudah rabu,

Dan aku memutuskan untuk berhenti

Bukan karena tak sanggup pergi

Tapi agar kau tak terbebani, karena kaupun tau sebesar apa rasa rindu itu

Karena bukan berrati melupakan dia yang pernah menemani dalam segala kondsi

Tapi bagaimana aku harus memaafkan diri, hati dalam segala emosi atas kejadian lalu, sekarang dan akan datang

Dan tentang bagaimana mengikhlaskan bukan karena membuang, melupakan, membenci, melainkan masih tetap mencintai

» Read more

1 11 12 13 14 15 34