Satu Lengan

Bagiku kau saudaraku

Bagimu aku sebuah perhitungan

Bagiku kau saudaraku

Bagimu aku adalah sesuatu yang tak pernah nampak jika kau bahagia

Bagiku kau saudaraku

Bagimu aku adalah seseorang yang harus kau singkirkan jika inginmu terusik

Bagiku kau saudaraku

Bagimu aku adalah tempat beradu beban

Jika dengan bercerita dengan yang lain mendekatkanmu pada yang kau tuju

Pergilah jangan pernah berpaling lagi

Seperti amarah dan makimu setiap saat padaku

Seperti bentakanmu padaku jika hatimu terluka oleh orang lain

Seperti janjimu pada orang lain untuk pergi bersama menyusuri bukit bukit terjal  pada luka

Berbohonglah semaumu 

Maka saat kau kembali tak lagi kau temukan aku

Seperti inginmu

Seperti Amarahmu yang hanya kau berikan padaku

Seperti Bentakanmu yang hanya untukku dan tidak pada orang lain

Jika suatu saat aku sudah tak peduli itu juga karena kau memperlakukanku bukan siapa siapa

SEBUAH KARYA YANG TAK PERNAH USAI

La Sagrada Familia masterpiece karya seorang jenius Antoni Gaudi, sebuah karya yang tak pernah usai dan merupakan karya seni dalam sejarah yang paling lama pengerjaannya. La sagrada familia adalah salah satu land mark yang paling populer di Barcelona. Karya Antoni Gaudi lebih sering menggunakan penggunaan ornamen  serta bentuk bentuk yang menyerupai keadaan alam seperti gua, tebing dan Gaudi juga banyak terisnpirasi dari gaya arsitektur Moore  dan ditambahkan lagi dengan sentuhan gothic dan art noveau. Gaudi memberikan elemen elemen yang sangat organik yang membeku beberapa detail dan bahkan sangat muscular yang seolah olah berkontraksi menahan gaya beban struktural, batu batuan gaya arsitekturnya pun tampak meleleh seperti bunga, La sagrada familia seolah bangunan yang kontroversi ditengah bangunan barcelona yang hanya tampak kotak kotak, Gaudi seolah anti lurus dalam setiap detail bangunannnya, Luar biasa.

» Read more

LUKA

Percayalah pada diam diam

Detak yang kau rasakan adalah aku penyebabnya

Begitupun aku Gelisah yang kau sampaikan pada senja

Adalah aku penyebabnya

Begitupun aku Percayalah pada diam diam

Dan kita tengah menertawakan diri kita

Pada rindu yg luka

Pada hening yg ramai

1 8 9 10 11 12 34