KAU MELUKIS AKU
Aku takkan pernah lupa saat itu, saat tak ada mendung ditaman yang telah kita bangun dengan sebuah pelukan dan ciuman, dan aku masih saja berharap pertengkaran kecil kita ini hanyalah pondasi dan hiasan taman kita, agar lebih indah dan anggun
Dalam jelaga sore
Kamu masih ingat saat pertama kali kita bertemu, hujan tiba-tiba saja mengguyur sore yang benderang, seakan sore itu jadi jelaga pada sisi tiupan senja, aku dan kamu bertemu disebuah mall,disebuah tempat dimana semua fashion di”geber” dan kita merasa asing didalamnya, aku dan kamu memilih mneyingkir disudut ruang yang tak begitu ramai oleh pengunjung,toko buku yang mulai ditinggalkan,aku dan kamu tak sengaja berada disudut rak yang hampir sama,hingga tubuh kita terasa jadi magnet yang saling bertubrukan
”maaf, aku tak sengaja” kataku
Dan kau melihatku, sekilas….lalu tersenyum, kamu tahu apa yang kupikikan saat itu, hatiku melumer oleh salju,kurasakan Himalaya menutupi hatiku,kau jongkok dihadapanku
”maaf HP anda jatuh”
”ups…..iiii yaaa, anda benar, wah baterai dan casingnya dimana ya?”
aku tak menyadarinya,hp ku telah berantakan dan gadis itu telah meletakkan hpku dalam genggamannya, wajahku memerah dadu, lalu aku mulai meangkai kepingan-kepingan PDA ku,aku coba menyalakannya.
”maaf bisa minta bantuannya?
”iya, knapa?kata gadis senja itu
”tolong miscall aku, aku takut PDA ku jadi tak berfungsi
Kudengar, sautan nada dari PDAku,aku tersenyum semanis yang kumampu ”terima kasih”
”is ok” kali ini dia tersenyum dan mengucapkan beberapa, tangkai kata
Hemmmm kali ini hatiku berantakan tak sempurna, aku paling alergi melihat cabe yang nyasar di gigi, rasanya aku ilfeel dan mual saja, hi………..
Pertemuan yang menggelikan pikirku cantik namun sayang bercabe,tapi kalau dipikir-pikir tak mengurangi inner beautynya, sepertinya dia wanita yang smart, cara dia berbicara, cara dia menyapa dan memperlakukan orang, kelihatan sekali kalau dia orang yang beradat.
Dan aku? Hemmm aku mempunyai nomer teleponnya, dia tak menyadari, kalau aku minta nomer telponnya dengan cara yang tak lazim, gengsiku cukup tinggi untuk meminta langsung nomer telpnya………….ah mungkin ini juga kan jadi cerita lalu, seperti biasanya.
Banyak bangun datar,bunyi-bunyian,file-file komputer yang mencoba masuk dalam memory otak kecilku berjubel, dan kucoba mendefragnya berulang kali, namun aku gagal melupakan gadis senjaku yang bercabe itu, aroma kelakianku tak mampu melupakannya, apalagi jiwaku yang sefisik dengan adam
Huhhhhhhhhhh,dunia terasa sempit dalam jejalan-jejalan memoriku, yang menyimpan sebuah kotak untuknya.Kotak tentang parasnya,abu-abu dalam absurbku.
Lagi-lagi Senja
Langit terkubur hujan,aroma tanah yang basah mulai menyeruap, angin diluar sana pasti telah menyapu banyak tulang, hingga gigilnya menghujam peluh,lagi-lagi senja yang tak bertuan, seandainya aku ingin menjadi, aku ingin menjadi cuaca saja, karenanya aku sealalu dibicarakan dan diperhitungkan, pasti orang-orang selalu ingin tahu keadaanku dan menyambutku dengan sedemikian rupa, aku akan dicela, dan aku juga kan memperoleh banyak senyum, ahh otakku mulai menari-nari tak jelas melamunkan senja yang tak lagi bermatahari, hari ini aku ada sebuah janji denagn seorang teman lama, sewaktu kumisku belum tumbuh sempurna, sebelum jakunku belum nyaris muncul, dan suaraku mulai berat, teman SMAku yang bertemu lagi gara-gara dunia maya, aku ingin tahu seperti apa dia sekarang, sahabatku cewek yang super cerewet,namanya salsa.Mau tak mau aku segera meluncur ke plasa semanggi yang mengusung konsep the best meeting point,tapi bagiku mall tetap saja sederetan fashion yang konsumtif, dan aku kadang tetap saja tak mengerti kenapa wanita tak pernah bosan berbelanja dietalase toko-toko yang banyak memajang manekin ini selama berjam-jam dan saat aku menemani mereka belanja harus banyak belajar sabar dan mencoba memposisikan hobi para kaum hawa ini dengan hobiku yang suka berjam-jam mengutak atik mesin motor dan mobil yang aku modifikasi, dengan begitu aku takkan merasa jenuh, tentunya dengan melihat pemandangan-pemandangan yang waw…………..
Plasa Senayan 18.30, lepas senja
Ada gak hobi orang-orang indonesia selain jam karet, rasanya jemu harus bersitegang dengan waktu dan membunuh waktu, dengan hanya duduk dan terpaku, menadai pancang-pancang tiang gedung food court, hampir saja aku beranjak saat ada dua gadis manis, hemmmm bukan cantik selebihnya menghampiriku
Wait bukankah itu gadis senja cabeku waktu itu?!!!tak ada yang berubah setelah lebih dari sebulan bergelut antara dentangan waktu, dia tambah cantik……
”hai ceking……..” sapa nela
Dan aku hanya tersenyum
”hemm sekarang kok ga kurusan lagi?malah tambah macho dan hemmm ganteng juga kamu sekarang?’
Dan aku makin tersipu, kulihat dia megajak duduk temannya dimejaku dan nela,
”tey temanku ini dulu panggilannya ceking, dia dulu kurus banget samapi kadang kalau ada angin pasti deh kebawa, oiya kalain kan belum kenalankan, ayo saling ememperkenalkan diri kalian”
”Hanata”panggil saja aku Han…”
”Tayana”
”akupanggil apa?
”panggil aja tey”sahut nella, king gimana kabar kamu sekarang, udah menikah belum,kerja dimana, punay usaha sambingan ga?
Bla bla bla bla bla bla, kalimat selanjutnya hanya terdengar seperti gemuruh saja ditelingaku, mataku asyik menyapa keindahan alam dan seni ciptaan Tuhan dihadapanku, nyaris sempurna, yah nyaris, seandainya aku kenal lebih dekat lagi, pasti akan sangat sempurna…………………..ah kelakianku tak pernah bisa dibohongi saat melihat wanita, mataku tak bisa berkedip, nyaris sempurna………
Dan dia selalu kusebut gadis senja cabeku,pada akirnya kata aku dan dia telah menjadikannnya lebur menjadi kami, kita.bukankah bila dua hati sudah mulai tersambut maka dari keduanya akan lahir kata kami dan kita, begitu pula denganku dan tey…., ntahlah aku begitu yakin bahwa senjalah yang menemukan kami, yang telah menemukan rusukku yang hilang,yang membuat hariku makin hidup, dan aku lelaki yang mencintainya, dengan keutuhanku dan kesempurnaannya sebagai perempuan
Bintaro,ahad
”tahu gak ”yang” aku jadi kepala proyek dibandung, ada mall terbesar yang akan dibangun, dan tangguh jawab sepenuhnya ada ditanganku”aku tersenyum bahagia
” selamat ya han……aku seneng dengernya, tapi…….”
”kenapa,kamu keberatan?”
Teyana menggeleng pelan, kulihat wajahnya berubah,3 tahun aku mengenalnya dan menjadikan istriku, aku tahu pasti bagaimana bila rautnya berubah, aku tersenyum.
”kita akan tetap tinggal disini, toh proyek itu hanya satu tahun lagian juga aku tak sepenuhnya tinggal disana,kalaupun aku tinggal disana sabtu minggu aku akan pulang”
Banyak hal yang kami lalui bersama,banyak hal kadang membuat pikiran kita berbeda, tapi kami selalu bisa mengatasinya, dia istri yang baik dan pengertian akan semua yang jadi urusanku, dan rumah di bintaro ini adalah bukti kesuksesanku, semenjak aku menikah dengannya karirku seperti roket yang tak mau berhenti.
”Han kita makan siang dimana?”
”aku nurut kamu deh, mau makan dimana?”
”yang banyak sayurannya ajah ya?biar kamu ga tambah gendut”
Aku tersenyum dengan telpon ajakan makan siangnya, kebetulan kantorku bersebelahan dengan istriku, dan rasanya perasaan cinta ini tak pernah luntur malah semakin bertambah, satu hari saja melewatkan waktu tanpanya adalah siksaan terberat untukku,rasa sayangkupun tak pernah berubah, entahlah aku tanpanya, aku lelaki dan ternyata dibalik tubuh tegapku aku hanyalah manusia yang punya perasaan, mungkin para wanita mengannggap kami ini , seorang adam yang kuat dan tangguh, tapi sebenarnya kami sangat rapuh,kedua bahu kami sangat lapang tapi hati kami sangat lembut juga, tak seegois yang kaum hawa bayangkan, karena kami kehilangan rusuk kami, dan saat rusuk itu kami temukan, itulah yang membuat kami tampak begitu matang berada diantara tangan lembutnya.
***********
Tak terasa proyekku udah hapir usai, sejak saat itu pekerjaanku makin bertambah sibuk,tapi jadwal makan kami tak pernah berubah, waktuu untuknya tak pernah tergeser, sedetikpun, karena dihatiku ada banyak tempat untuk meletakkan hatinya juga.
Han , aku minta maaf” suaraTeyana pelan disaat remang di ruangan mikik kami
”kenapa tey?”
”hemmm, aku takut kau meninggalkanku”
”aku telah berjajnji padamu, takkan pernah meninggalkanmu, kecuali ku tak membuatmu bahagia, bahagiamu adalah segalanya untukku.”
”kamu ingat berapa tahun kita menikah?
”tanggal 22 mei 2000”
”hemm?”tey tampak mengernyitkan keningnya
”itu berarti kita telah menikah selama 8 tahun”
”lamakan?”
” tidak menurutku tey,kita baru saja menikah, waktu 4 tahun rasanya cukup sebentar bersamamu, cinta membuatku tak pernah bosan ada disisimu, kamu tahu nggak?sehari saja aku tanpamu, rasanya hatiku terlalu kacau, dan gatau apa yang harus kulakukan”
Teyana tersenyum memandangiku
”itulah kenapa kmrn saat aku diproyek bandung setiap hari aku pulang,karena sehari saja aku tak menemukanmu, aku sudah kebingungan, aku benar-benar kacau, dan aku tak bisa bekerja”
”kamu…..”
”kamu tahu tey?saat aku awal-awal kerja dan seminggu sekali aku pulang,pekerjannku sangat berantakan, aku tak bisa kosentrasi,aku benar-benar kacau, itulah kenapa kalau proyek luar jawa aku tak pernah mau.”
”han, kamu harus belajar itu bisa membuat karirmu terhambat”
”aku tak peduli tey dibandingkan aku tak bertemu kamu,kenapa kamu tadi minta maaf?”
”sejak keguguran itu………” teyana menunduk,kutemukan gurat sedih dimatanya, aku tahu keguguran itu sudah sejak 5 tahun lalu
”hei kenapa kau minta maaf?’
”aku belum memberimu keturunan han, aku malu sebagai wanita.”
”kamu tahu,aku tak pernah malu jadi suamimu?
Teyana tersenyum melihatku, aku selalu bis ammbuatnya tersenyum
”tey kamu tahu, aku mencintaimu tak terbatas, aku mencintaimu bukan karena fisikmu, bukan karena aku ingin cepat-cepat punya keturunan, percayalah cintaku tak berbatas?”
”tapi aku merasa tak sempurna menjadi seorang wanita han, kamu tahu kita berdua dinyatakan subur, lalu apa yang salah?bukankah aku yang salah tak bisa memberimu keturunan”
Tey…..
”han, 8 tahun kita menikah,kamu tahu rasanya sakit saat keluarga besar kita bertanya, mana nih momongannya kok ga dibawa, lho jangan lama-lama berbulan madu, cepetan punya momongan yah, keburu tua nanti,telingaku tak begitu tebal untuk mendengarkan hal-hal itu han, mungkin buat mereka itu masalah kecil, tapi bagiku?itu membuatku tak sempurna jadi wanita han”
Teyana jatuh dalam pelukanku, aku tak bisa berkata-kata, selama ini aku tak pernah mempermasalhkan tentang ini,a ku tak mau menyakitinya, aku sadar akujuga menginginkan hadirnya seorang anak, tapi aku tak mau membuat istriku jadi tambah tersiksa, akujuga tahu dia juga menginginka seorang anak, mennagis diantara kami, aku menyadari sepenuhnya teyana ingin bermain-main engan hasil cinta kami yang melebur, tapi Tuhan belum memahami ingin kita, akupun takk tahu harus berbuat apa. Selama ini aku menuruti keinginanya untuk mengikuti terapi ini dan itu, aku tak mau melunturkan semangatnya untuk mendapatkan seorang anak, walau sebenarnya aku merasa lelah, harus mendatangi terapis a denagn jadwal ini itu, terapis b, dengan jadwal ini itu, harus minum obat secara teratur, dan kalau telat sehari saja aharus mengulangi terapi dari awal,harus ke paranormal ini dan itu, minum jamu yang pahitnya tak pernah ku minum,karena kau memang alergi jamu,aku terlalu mencintai Teyana, aku tak ingin mengecewakannya, yah walau sampai sekarang hasilnya mengecewakaniya.
”tey sabar yah, kamu bisa kok punya anak percayalah padaku.”
”tapi han?”
”tey aku tak pernah mempermasalhakan inikan?”
”ya kau tahu han, tapi kamu tak bisa bohong sebagai lekaki normal, ingin pula disebut ayahkan?”
Aku hanya bisa mendengus
”han…..”
”iya sayang………,hemmm atau kita nagkat anak saja untuk pancingan”
”dari siapa? Panti asuhan”
”iya, gimana?”
Istriku berpikir sangat keras
”gimana kalau inseminasi saja, penanaman sperma ke rahimku?dngan mengambil benih2 yang sehat, jadi bayi kita bisa jadi manusia super.”
:atau bayi tabung aja tey?”
”ide yang bagus juga, yah bayi tabung, kenapa aku tak sempat terpikirkan ya?payah banget ya kita berdua ini, terlalu sibuk dengan cinta dan rasa sayang kita, hingga kita mampu menerima hati kita dan kekurangannya apa adanya”
Ahhh istriku terlalau bijak dalam berpikir, malam itu aku mencium keningnya, matanya, hidungnya, bibirnya dan melebur jadi satu ditengah gerimis malam yang berhamburan, kami berharap semoga pertemuan cinta kami malam ini membuat manusia baru lahir, tak ada salahnya bukan berharap?
Braga, Bandung di akhir bulan
Semalam menyisakan sesak, aku menikahinya karena aku benar-benar mencintainya karena itu pondasi yang kuletakkan pertama kali.
Braga membuatku terhenyak saat pagi bergulir hingga matahari sebatas tengah, kugenggam erat tangan teyana waktu itu diantara hamparan jalan-jalan braga, tak begitu sesak seperti sekarang, kota lama yang jadi magnet bandung,tapi sayangnya sekarang sudah tersingkir dengan adanya paris van java dan mall-mall yang lain, larut dalam suasana braga aku berhenti diantara gedung-gedung yang berhamparan mencari tempat berteduh karena panas yang mulai menyengat, dan perut-perut kami mulai ingin diisi
Tenaya memandangku melihat genggaman tanganku yang telah erat ada dalam tangannya
”maaf…”
”iya aku….”
”pati gara-gara menyeberang tadi ya?aku keasyikan lupa tak melepaskan tanganmu, kamumarah?”
Teyana menggeleng, lalu dia tersenyum
”pesan makan yyuk!”
Tanganku melambai memanggil seorang berkemeja batik bandung,wanita yang bersih dan seorang pelayan yang ramah, pastas dia diterima disini
”aku es oyen dan lapapan gurame saja han”
”saya pesan juga mbak sama”
Aku menghela nafas panjang
”han kamu tahu ga, ini jalan apa?”
”Braga, kenapa?”
”bukan itu maksudku, asal dari jalan braga?”
”hemmm, yang kutahu si dulunya jalan pedati”
”ya karena banyak lalu lalang pedatikan maksudmu dan mengangkut kopi dari gudang kopi ”koffie pakhuis, kamu tahu ga sekarang gudang itu dipakai untuk apa?
Hanata hanya menggeleng
” sekarang gudang itu menjadi balai kota, dan jalan yang tak jauh dari jalan braga ini dulunya jalan raya pos tapi sekarang jadi jalan Asia-afrika”
”lalu asal muasal nama Braga? Kamu belum menjelaskan padaku”
O iya aku lupa,ada beberapa versi sih Han sebenarnya,ada yang menyebutkan kalau jalan Braga itu berasal dari nama perkumpulan drama Belanda yang paling terkenal waktu itu, kalau ga salah di tahun 1882 dan kebetulan salah satu penulis naskahnya adalah Theotilo Braga, ada yang bilang nama Braga berasal dari nama dewa puisi yang mengadop dari mitologi Jerman, Bragi, kalau dari sastrawan sunda lain lagi Han……Braga diartikan sebagai Baraga yang berarti nama jalan ditepi sungai”
”Kenapa karena menurut sastrawan Sunda ini lokasi Braga terletak ditepi sungai Cikapundung?”
”Yup itu baru betul ,cerdas juga kamu Han”
Aku suka melihat gaya bicara Tanaya, sangat cerdas bagiku dai seperti ensklopedia berjalan
”Tey…” aku memegang tangannya, dan aku mennagkap sekilas wajahnya tampak kaget dengan sentuhan genggamanku.
”maukah kau menjadi kekasihku?”
”hahahahhaaha………”
”apanya yang lucu tey?”
Aku tahu ditengah tertawanya itu Tenaya menyimpan rasa gugupnya, aku semakin erat menggenggam tangannya, mencari kepastian dalam matanya
”Maaf pesannanya sudah datang bisa ditaruh?”sapaan pelayan makanan iniammpu membuat kami salah tingkah
”yah, silahkan”
Dalam perjalanann pulang ke Jakarta Tenaya tampak lebih diam, tak biasanya dia sediam ini, mungkin karena kata-kataku tadi telah mengubah rasa persahabatan ini menjadi sesuatu yang lain, maaf tey bila memamng itu terjadi.Setelah menempuh perjalan hampir dua jam akhirnya travel kami tiba juga di tempat tujuan,hiruk pikuk Jakarta.
”Tey, aku serius dengan perasaanku”
”aku pulang dulu Han, aku sms aja ya jawabanku”
Aku hanay bisa melihat siluetnya berjalan menjauhiku.
Bintaro Malam
Mungkin tak cukup bahasa bisa diucapkan…..
Mungkin tak banyak kata bisa tersampaikan….
Cukup kau menatapku, ku tlah mengerti….
Bahwa rasa sayang itu telah ada…..
“kok masih hafal dengan puisiku?”
“bagaimana aku lupa han? Dengan semua rayuanmu itu”
Aku hanya bisa tersenyum, dan puisi itu adalah puisi pertamaku saat aku merayunya, disuatu makan malam yang romantis.
“iya ya udah hamper 4 tahun atau malah lebih ya?
“oiya Tey….. kalau dari prediksiku pembangunan proyek PLN Irian ini akan rugi 1 milyar lebih, itu hanay prediksi, proyek udah hamper usai, dan setelah aku kalkulasi kasar sepertinya, yah begitulah”
“ah…. Mungkin saja itu ga bener Han, aku percaya kok suamiku bisa menghandle semuanya”
“Aku bukan yang berwenang penuh pada prpyek ini Tey, atasanku masih banyak”
Tapi kan kamu kepala proyeknya Han?”
“apa sih wewenang kepala proyek saying? Biaya entertaint saja hamper setiap week end sudah menghabiskan biaya sana sini, belum lagi biaya sogok kanan, sogok kiri”
“sabar ya “
“aku capek Tey, rasanya semua bertentangan dengan hati nuraniku, perjalanan proyek yang molor, acara entertaint setiap data dan proyek macet menjadi beban juga, karena akan menghambat nilai cash flow keunagan proyekku”
Hanata melempar tubuhnya di sofa,Tenaya mengambil duduk disampingnya direbahkannya kepala Hanata dipangkuannya
“saying,semua pasti ada jalan keluarnya”
“Reputasiku yang menjadi taruhannya Tey,bila proyek ini gagal, inilah hasil akhir dari semua reputasiku”
“bukankah kamu punya seorang cost control yang handal ditempatmu, bahkan kamu pernah cerita bahwa danang masuk dalam proyekmu”
“Apa yang bisa dilakukan oleh seorang cost control sayang? saat bukti bukti pembelian hanya di beri kwintasi palsu dan di sogok dengan beberapa lembar uang mereka juga akan diam, tak hanay politik yang kotor sebuah proyekpun juga kotor, uang suap gak karuan hilir mudik setiap hari, aku hanya seperti boneka, karena aku tak punya kuasa sama sekali, rasanya kau benar-benar tertekan sayang, dan aku takut”
“ Han katamu setiap hal adalah suatu wacana untuk belajar,pasti ada hal-hal positif yang bisa dipelajari dari setiap masalah,sebuah kesahalahanpun bisa kita ambil hikmahnya kamu masih ingatkan kata-kata itu?”
“saying, kemarin ada sebuah perusahaan penyedia barang yang menawarkan kepadaku sejumlah cek sebesar 100 juta”
“lalu?”
“aku hanya ingin membahgiakanmu, katamu kamu ingin membuat bayi tabung dan kita tahu keuangan kita sedang tidak membaik”
“tapi han?
“aku tahu,jabatanku setelah dimegaproyek ini akan turun, karena cash flow keuangan proyek yang tak sehat”
“kamu kok bilang gitu sih Han?”
“yah seorang pemimpin harus bisa merencanakan dan melihat kedepan tentang pekerjaan yang dipegangnya, karena semua karyawan bergantung padanya.”
“imbalannya apa?”
“aku hanya disuruh memakai produknya itu saja, tak lebih, taka ada ruginya bukan?toh barang dia juga dibutuhkan oleh proyekku, semua spesifikasinya juga cocok, hanya uang ucapan terima kasih itu saja.”
Tanaya hanya menghela nafas panjang, keinginan satu-satunya saat ini hanyalah memiliki dan menimang seorang anak, tapi dia tahu sampai saat ini menguras tabunganpun biaya untuk kesana belum juga cukup.
“bagaimana kalau kita menagngkat anak saja,untuk pancingan mungkin akan berhasil?”
“Tey aku hanya ingin anak itu dari darah dagingku”
Tanaya hanya terdiam
“saying aku tak menuntutmu berlebih,kamu ada untukku itu lebih dari cukup, percayalah.”
“Tapi han………………”
“Sudah ya, jangan membahas itu lagi aku tak mau kita membahas hal-hal yang tak penting itu, bagaimana kerjamu dikantor?apakah istriku ini jadi dipromosikan?”
“Apa coba tebakanmu?”
“istriku cantik, cerdas, apalgi yang perlu diragukan? Hanya akan merugi saja andai perusahaan tak mempromosikanmu,itu yang kutahu.”
“ah kamu ini ada-ada saja, iya mulai besok senin aku akan jadi manager SDM”
“wah kalau gitu yuk besok pagi kita merayakannya,hemmm enaknya kita pergi kemana?”
“kepuncak gimana, setujukan?”
Hanata mengerlingkan matanya begitu nakal,ada semburat bahagia dirona keduanya.Persoalan proyek, anak hilang begitu saja dari edaran nafas mereka berganti sebuah suasana hangat, di Bintaro malam saat langit cerah mengemban sinar bulan, diakhir tahun.
Ruangan Kantor, dalam siang riuh
“bagaimana pak Han?anda setujua dengan penawaran kami?
“apa yang harus saya kerjakan, dengan cek anda pak Burhan?”
“ Bapak tinggal menandatangani kontrak kerja kita, dan semuanya beres”
Seorang pria berdasi itu mulai mengeluarkan semua berkas-berkas laporan dari dalam tasnya, sebuah laptop Toshiba dengan ukuran smartnya
“coba pak Han cek semua data kami, dengan data yang pak burhan inginkan, spesifikasi alat kami sama persis dengan yang bapak inginkan, hanya saya akan mengganti spek pipa yang menuju kearah Boiler, toh fungsi Boiler sama saja, dia akan menghasilkan uap air yang akan menggerarakkan turbin, hingga berapappun megawatt suplai listrik yang bapak inginkan dapat terpenuhi”
“efek yang ditimbulkan pak dari penggantian pipa itu sendiri?”
“ hamper tak ada, hanay mungkin daya tahan akan berkurang sekitar dua tahun, sehingga penggantian pipa akan lebih cepat dari waktu yang diinginkan kalau kita mengikuti jenis pipa ang awal pak.”
Hanata tampak terdiam, dia ingin membahgiakan istrinya dengan proyek bayi tabung yang mencapai dana tak kacil, belum lagi dana cadangan untuk insenminasi bila proyek bayi tabung itu tak berhasil
“nilai proyek bapak trilyunan, dan setelah jadipun bapak hanya punya kewajiban satu seteng tahun untuk perawatan berikutnya, dan setelah itu semua instalasi dan biaya perawatan akan kembali lagi ke PLN, itu saja. Bapak tak rugi, perusahaan bapak juga tak kena imbasnya, karena produk kita akan mengalami pergantian setelah dipegang oleh pihak “owner”.
Hanata masih terdiam terpaku
“selain 100 juta , kit a juga akan memberikan biaya intensif yang lain langsung ke rekening bapak, bagaimana pak?”
Hanata masih saja menyangga dagunya,dan bnerpikir tentang bayi, untuk kebhagiaan Tanaya.
Disudut ruang seberang jalan
”Ibu Tey, saya mohon, saya tak akan mampu membayar hutang saya,hutang saya terlalu banyak pada keluarga ibu tey, terutama ayah ibu,dari masa kejayaan keluarga harno sampai keadaan yang sekarang ini,saya juga tahu keluarga ayah bu tey lagi bangkrut.”
”Pak sakri, bapak kan tahu ayah saya sudah tiada dan kami sekeluarga mengikhlaskan semua hutang pak sakri,50 juta bukan jumlah yang sedikit untuk kkeluarga bapak.
”bu saya berkewajiban mengembalikan”
”baiklah kalau bapak ngotot terus,tapi perlu bapak tahu saya sudah ikhlas dengan uang itu, lagian juga keluarga pak sakri juga banyak membantu keluarga saya”
”iya, tapi saya kan Cuma sebagai pembantu,hemmm”
”bagaimana?”
”bu, saya tahu tapi maaf sebelumnya, bukan maksud saya men campuri urusan rumah tangga ibu, saya tahu ibu mengharapkan seorang anak dari darah daging suami ibu sendiri”
”maksud bapak?”mungkin nadaku agak sedikit meninggi, hinga membuat pak sakri kaget
”maaf bu, saya benar-benar minta maaf”
”lanjutkan saja pak tak apa”
”bagaimana kalau anak saya suti…….”pak sukri tampak menggantungkan kalimatnya
”iya gimana pak? Bicara saja ga usah takut pak”
”anak saya suti melakukan nikah kontrak dengan pak hanata, setelah bayi lahir maka pak hanata boleh menceraikan anak saya”
”apa bapak bilang?!!!!!!!!!!!”
”maaf bu maaf, saya gak bermaksud macam-macam, saya sudah membicarakannya dengan Suti dan dia setuju”
”keluar dari ruangan saya, cepat, cepat keluar!!!!!!!! Sebelum saya panggil satpam!!!!!
Lelaki baya itupun gegas lkeluar,Tanaya tampak memnagis, kekurangannya sebagai seorang wanita hanyalah menjadi ibu dan menimang seorang bayi mungil,tawaran pak sukri memang masuk akal, aku tahu Hanata merindukan kehadiran seorang bayi, walau dia selalu bilang, kehaadiranku telah cukup untuknya, tapi aku seorang wanita dan sangat tahu hati perasaan pasangannya.
”Ya Tuhan apa yang harus kulakukan, aku sangat mencintai Hanata dan tak mungkin aku harus menyerahkannya kepada wanita lain, membayangkannya membelai, menyentuh wanita lain,tidak aku tak pernah rela melihat Hanata melakukannya untuk wanita lain,tapi……seandainya dia melakukannya tanpa cinta bagaimana?bukankah laki-laki bisa saja melakukannya dengan wanita lain walaupun dia tidak mencintainya?tapi aku tetap tak bisa menyerahkan Hanata pada wanita lain, pasti rasanya sangat menyakitkan”
Sudut ruang diselatan Jakarta itu terasa makin sesak dengan pikiran yang tergantung tanpa tujuan, rasanya sangat menyakitkan, tapi cinta telah membelahnya menjadi sebuah pengajaran, bukankah perkawinan tercipta karena dua hati saling membutuhkan, dan saat cinta itu terikat dalam sebuah pernikahan yang ada didalamnya tak lagi100% cinta, tapi cinta hanya punya porsi1/3 dan sisanya adalah maaf.
”Tapi aku juga tak tega melihat Hanata setiap kali bermain dngan anak-anak kecil , aku tahu dia mengharapkan seorang anak, namun cinta yang ia ciptakan telah membuatnya selalu memahamiku dan aku semakin tak tega menatap indah mata cinta yang selalu menghapus keinginanku”
”Tapi aku juga tak tega melihat Tanaya setiap kali bermain dngan anak-anak kecil , aku tahu dia mengharapkan seorang anak, namun cinta yang ia ciptakan telah membuatnya selalu memahamiku dan aku semakin tak tega menatap indah mata cinta yang selalu menghapus keinginanku”
Senja mulai turun dengan segenap langit yang bergulung. Andai saja embun turun di sore ini, mungkinkah keajaiban itu juga terjadi. Riuh jakarta seakan tak pernah berhenti mengaduk hati. Manusia hanya bisa berharap, hati hanya bisa meminta, jiwa hanya bisa merintih.. namun Tuhan adalah segalanya. Andai saja semua bisa dilakukan tanpa harus menunggu, tanpa harus menangis, tanpa harus kecewa. Hanya ada bahagia, dan itu adalah sebuah keajaiban, hanya helaan demi helaan yang tercipta, seakan paru-paru telah kosong oleh udara, namun roh tetap tak mau tinggalkan sekeping tubuh dan tulang,ufuk, senja tak mungkin sejalan yang ada adalah silih berganti, karena alam mempunyai nadir yang tak mungkin dilawan, ratusan abad semua sama hingga akhir jaman, yang membuat waktu seperti jam pasir, terbalik untuk menghadirkan keinginan yang maujud.
Plasa Senayan,akhir waktu
”kamu tahu?”
Tentang apa?”
”kita selalu diciptakan dalam keberakhiran, seperti atom atom yang saling berikatan, seperti hidrogen satu yang menjelma 2 hingga berantai dengan kaidah oxygen, dan dari keduanya melahirkan air yang sangat kita butuhkan”
”maksudmu? Coba bayangkan jika hydrogen berdiri sendiri? Bila oksida berdiri sendiri?kegunaannya tak kan begitu melekat Tey, dan karena saling berikatan satu dengan yang lainnya hingga lahirlah ikatan air H2O”
”hari ini kamu kenapa sih kok filosopis banget?”
”aku hanya mengamati saja Tey, emmm sekarang giliran llmiahmu.
” Ilmiah? Hemm aku tak ada ide sekaligus bosan. Hemmm, apa ya? Bagaimana kalau tentang sebuah telaga?”