Author: tayana
Blended Film Comedy Serunya Adam Sandler vs Drew Barrymore
Yuk nonton film komedi yang mampu mengaduk aduk perasaan ini,tempat nontonnya dimana kali ini ? di Lotte Shopping Avenue XXI jam 17.10 hehehhe sekalian ngabuburit didalam, tak lupa sambil beli Wanton dan teh panas untuk berbuka didalam nanti,siapa saja pemainnya ?
Genre : Romantis, Komedi
Tanggal Rilis Perdana : 13 Juni 2014 (Indonesia)
MPAA Rating : Bimbingan Ortu
Durasi : 117 min.
Studio : Warner Bros. Pictures
CAST & CREW
Sutradara : Frank Coraci
Produser : Adam Sandler, Mike Karz, Jack Giarraputo
Penulis Naskah : Ivan Menchell, Clare Sera
Pemain :
Adam Sandler, Drew Barrymore, Terry Crews, Bella Thorne, Joel McHale, Wendi McLendon-Covey, Lauren Lapkus, Kevin Nealon, Alyvia Alyn Lind
Yap sudah tahukan sutradaranya si Frank Coraci. Jadi begini ceritanya diawali kencan pertama yang kacau dan sama sekali tidak recommended yang dilakukan oleh Lauren ( Drew barrymore ) dan Jim ( Adam Sandler ) keduanya setuju untuk tak lagi saling bertemu. Penampilan Lauren yang old fashion membuat Jim mundur secara telak untuk menghindari Lauren.
Tapi yang namanya jodoh ga akan kemana yang sobat sobat, berawal dari kebutuhan anak anak mereka yang beranjak dewasa mereka dipertemukan lagi di sebuah swalayan, Jim yang membutuhkan tampon untuk anak perempuannya yang beranjak dewasa ( eh anak Jim kece habis lho 🙂 ) dan Lauren yang harus mencarikan majalah dewasa untuk anaknya.
Transformer, Age of Extinction
Jam nonton nongkrong di IMAX jam 15.25 , memilih IMAX dan 3D membuat film ini serasa ada rohnya melakukan petualangan aksi dalam serial fiksi ilmiah dan menemukan kepiawaian Michael Bay dalam mengolah visualisasinya.
Eh yang main siapa aja sih ?
Sutradara : Michael Bay
Produser : Lorenzo di Bonaventura, Don Murphy, Tom DeSanto, Ian Bryce
Penulis Naskah : Ehren Kruger
Pemain :
Mark Wahlberg, Nicola Peltz, Jack Reynor, Stanley Tucci, Kelsey Grammer, Sophia Myles, Li Bingbing, T.J. Miller, Han Geng, Peter Cullen, John Goodman, Ken Watanabe, Frank Welker, Titus Welliver, John DiMaggio, Mark Ryan, Robert Foxworth
Yuk ngintip bagaimana ceritanya yang seru dan dahsyat :
Transformer kali ini memilih sub judul Age of Extinction, maaf ya disini kita tak menemukan mas Sam. Awalnya dimulai dari Cade Yeager ( Mark Wahlberg ) yang menemukan sebuah truk rongsokan dan berusaha memperbaikinya.
Masa itu adalah masa invasi di chicago, perlu diketahui sebelumnya bahwa transformer kali ini untuk pertama kalinya diperankan oleh pemeran baru ( abang sam ga ada ) dan untuk pertama kalinya menyertakan Dinobots, Optimus Prime dan Bumblebee ? masih ada dong mereka, dan transformers kali ini menjadi live-action dan merupakan fil pertama yang menyertakan Dinobots.
THE FAULT in OUR STARS
Sebenarnya tidak cukup yakin akan mampu menulis kembali review tentang film magic satu ini, bagaimana mungkin saya bisa menuliskan kemali karena dada merasa sesak tiba tiba saat mengingat kisah mereka yang luar biasa. Anak muda tak harus dijejali dengan adegan robotic, vampir atau peperangan, sesekali mereka tak perlu fantasi dalam cerita hidup mereka. Kebetulan saya menontonnya di Kuningan city jam tayang 15.40
Baiklah mari kita mulai bercerita tentang ” THE FAULT in OUR STARS “
Hazel Grace adalah seorang gadis berusia 17 tahun penderita kanker tiroid yang sudah menyebar keparu paru. Sehari hari Hazel sudah harus menyeret tas yang berisi tabung oksigennya dan menggunakan kanula untuk membantu pernapasannya karena paru parunya sudah tak berfungsi lagi secara maksimal. Ibunya pun memutuskan untuk berhenti bekerja supaya bisa mengawasi Hazel sepenuhnya. Hazel bukan seorang gadis biasa, dia berusaha senormal mungkin menjalani kehidupannya.
Hazel selalu menganologikan hidupnya seperti granat yang setiap saat bisa meledak dan menyakiti siapapun yang ada disekelilingnya.
Dan sampai akhirnya dia bertemu August Waters seseorang yang penuh kemagic an luar biasah. August sendiri adalah seorang penderita ostesarkoma yang kaki kanannya telah diamputasi dan dinyatakan bebas kangker selama satu setengah tahun. Berawal dari sebuah buku kesukaan Hazel, The Imperial Affliction, Hazel dan august memulai hidup yang luar biasa. Bersama August seoarng Hazel belajar tentang arti cara mencintai.
August Waters merupakan lelaki yang HOT, pintar, optimis. Impian August adalah melakukan sesuatu yang besar sehingga namanya selalu diingat, dan ketakutan terbesarnya adalah suatu hari dia akan dilupakan ” i fear oblivion. I fear it like a proverbial blind man who’s afraid of the dark “
Seorang Hazel sperti yang digambarkan oleh august dia seperti natali portman yang punya pemikiran yang logis, saat ketakutan August muncul , Hazel akan menjawab apa adanya ” there will be no one left to remember Aristotle or Cleopatra, let alone you “
Hazel ini ” she walks lightly upon the earth “
Film ini sangat heartwarming, Hazel dan August menolak menerima bahwa mereka dikalahkan oleh kanker, mereka benci dengan anggapan klise orang orang penderita kanker adalah orang orang yang berani dan kuat berperang menjalani penyakit mereka. Kata August ” dont tell me you are one of those people who becomes their disease, i know so many people like that. Its disheartening.
Saat melihat film ini siapkan tissue yah, kemarin saya lupa membawanya. yang ada hanya mengumpul sesak didada dan ga lega karena ga jadi menangis 🙂 .
Selamat Pagi Malam, There is No Place for Us
“THERE IS NO PLACE for US “
Jakarta? apa yang ada dalam pemikiranmu? keabsurdan, kegelisahan, kebahagiaan. Walau kadang hidup diluar negeri tak sampai bertahun tahun. Jakarta selalu membuatku tertegun, kangen sekaligus selalu bertanya kenapa bisa kota seindah ini salah dalam tatanan kotanya, macet, banjir so amazing. Belum lagi manusia manusianya yang ajib. Coba tengok dan bandingkan sejenak dengan propinsi sebelah akan beda detaknya. Dalam Selamat pagi malam ini terutama para jakarta’ers akan diajak mengaca, menertawakan diri sendiri. Setelah lama berpuasa dari film seperti “Arisan”, Film “Selamat Pagi Malam” ini membuat saya seperti berbuka dari puasa yang panjang.
Sineas muda yang mulai melangkah kelayar lebar, yang menyiapkan manuscript hampir selama 8 tahun membuahkan hasil yang menakjubkan. Cubitan cubitan manisnya yang kalem mengajak kita menjelajahi lifestyle pelakunya. Tetapi perlu diacungi jempol karena kegelisahan yang ditampilkan dapat tertangkap sempurna dan seimbang di masing masing segmen dan para aktornya.
Kepulangan Gia ( Adinia Wirasti ) dari New York menjadi topik utama yang bergulir begitu anggun. Di negara hebat saja dia tak perlu punya Hp yang canggih, apalagi 2 Hp. “Kenapa sih semua orang di Jakarta harus punya lebih dari satu telepon?” Gia berharap masih menemukan Naomi/Nai ( Marissa Anita ), soulmate nya selama di new york yang lebih dulu pulang ke Jakarta. Tapi sayangnya harapan Gia seperti musnah karena Nai pun telah mengikuti trend hedon, kebarat baratan dan tak menemukan ilmu yang selama ini dia tempuh di New York.
Actingnya Adinia dan Marissa keren bangetsssss. Trust me so natural, natural banget. Notabene Marissa yang baru pertama kali main filmpun seperti menemukan chemistry yang luar biasa dengan Adinia Wirasti.
Seorang pegawai Gym ( Ina Panggabean ) yang berharap sangat sederhana, hanya ingin makan enak dan gratis memilih pertemanan random dari kontak smartphone yang dia punya. Yah smartphone adalah harta wajib yang harus dipunyai oleh warga jekardah. Bila tak punya? akan seperti makhluk asing yang terdampar di lautan asing. Dan akhirnya bertemu dengan Davit yang hanya menganggap wanita tak lebih pemuas nafsu. Pada akhirnya Indri bertemu dengan lelaki yang memberikan kado Ultah yang sweet banget dihari kacau itu.
Wanita ke tiga adalah Ci Surya ( Dayu Wijanto), wanita paruh baya yang habis ditinggal suami tercintanya, yang ternyata menyimpan rahasia yang pelik. Suaminya mempunyai seorang gundik yang bernama Sofia ( Dira Sugandi). Semuanya Pecah di LONE STAR, Jakarta.
Kecantikan dan keburukan yang diramu sempurna oleh Lucky sangat pas. Dialog dialognya sangat cerdas dan “So Jlebbbb“
Waktunya sangat pas denga ulang tahun Jakarta. Film ini seharusnya hanya diberi jatah tayang 4 hari, di luar dugaan but also not to so surprise saat saya menulis review ini masih gagah bertengger di XXI. You should see it guys !!
” TEMAN TEMAN SAYA SOFIA DAN SAYA AKAN MENEMANI ANDA SEPANJANG MATAHARI TERBENAM “
How To Train Your Dragon 2
Hayyo mo bilang ini film kartun biasa? salah besar dunk, ada banyak kejutan yang muncul di How to train your dragon 2,kebahagian-kesedihan-kebahagian-keyakinan di bungkus apik dan hetic di sekuel kedua ini.
Film ini sendiri masih melanjutkan novel karya Cressida, film pertamanya rillis di tahun 2010. Rencananya fil ini akan dirilis sampai trilogi ke 3, tapi jagan khawatir wala ga melihat yg pertama kita tetep bisa menikmati filmnya kok, apalgi huhuhu animasinya unyu unyu dahsyat.
How To Train Your Dragon 2 akan mengambil setting waktu 5 tahun setelah akhir cerita film pertama. Hiccup dan Toothless yang telah berhasil membuat kedamaian antara ras naga dan kelompok suku Viking, telah berubah menjadi remaja.
Teman-teman se-gank mereka dulu Astrid, Snotlout, dan yang lainnya sedang gemar melakukan balapan naga. Sebuah olahraga yang lagi populer di kota itu.
Hiccup dan Toothless sendiri melakukan petualangan untuk menemukan daerah baru. Dalam suatu perjalanannya, dia bertemu dengan penunggang naga yang misterius. Orang itu lalu membawanya ke gua es yang dipenuhi dengan naga-naga liar.
Orang itu lalu mengajarkan banyak hal kepada Hiccup tentang naga. Dan kalian tahu nggak? ternyata orang asing yang dahsyat itu ternyata seorang wanita, dan whatsssss ternyata ibu Hiccup yang telah 20 tahun menghilang.
Jadi ceritanya ternyata ibu si Hiccup ini 20 tahun yang lalu tak meninggal tapi dibawa terbang oleh si naga dan selama puluhan tahun ibu si hiccup ini memelihara, mempelajari bagaimana keajaiban keajaiban pada sang naga.
singkat cerita ayahnya si Hiccup nyari dong, dan disinilah adegan adegan romantis itu dimulai, puluhan tahun bo’ ga temu rasanya kan jadi deg deg ser ga karuan, setelah bla bla bla akhirnya ibu hiccup mau serumah lagi di kampungnya di berk.
Namun sayang musuh masa lalu yang bernama drago itu muncul kembali, semua naga naga akhirnya dapat dikuasainya termasuk Toothless, dibawah pengaruh raja naga si Toothless malah membunuh Ayah Hiccup, sedih kali adegan ini hik hiks hikss ………
Tapi mau tidak mau Hiccup harus bangkit, karena sukunya membutuhkannya. Akhirnya dengan usaha keras dan cerdiknya si Hiccup ini berhasil mengambil alih lagi si Toothless, diluar dugaan naga segede upil ini malah menantang raja naga yang segede gaban, naga segede gaban ini malah takhluk dihadapan Toothless, dan semua naga tunduk dihadapan si Toothless, maka Suku berklah pemenang dari pertemburan dragon kali ini, ada yang pergi dan ada yang datang di episode kedua ini. sangat hetic lah pokoknya.