Berita Terbaru Air Asia 8501, Awan Cumulonimbus
Petaperjalanan.com- Air asia hilang belum juga menemukan titik temu, sampai hari inipun tim Basarnas belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Ceceran yang diduga avtur ternyata bukan dari pesawat yang hilang, area pencarian mulai diperluas. Bantuan bantuan dari negara tetanggapun berdatangan. Diduga kuat pesawat ini hilang kontak karena adanya awan cumulonimbus.
Berita terbaru Air Asia 8501 diduga tak mampu menghindari awan cumulonimbus, seperti yang kita tahu para pilot sangat menghindari adanya awan ini karena sangat merepotkan, sebelum kehilangan kontak kapten pesawat, Irianto meminta ijin untuk belok kiri dan diijinkan tetapi saat minta ijin naik ketinggian dari 32000 kaki ke 38000 tak diijinkan karena masih ada pesawat lain diatasnya. tetapi menurut BMKG awan tersebut ada diketinggian sekitar 40000 ribu kaki, lalu apa sih sebenarnya Cumulonimbus ini kok sangat merepotkan sekali.
Awan cumulonimbus ini menyebabkan pesawat mengalami turbulensi atau guncangan bila memasukinya. Cumulonimbus sendiri adalah awan yang berbentuk vertikal hingga ketinggian 60 ribu kaki atau setara dengan 18 km, penyebab yang paling lazim kenapa awan ini timbul adalah karena adanya proses konveksi karena perbedaan panas permukaan bumi akibat dari radiasi matahari dengan kondisi atmosfer yang sedang tidak stabil.
Dan berita buruknya awan ini sering terbentuk dinegara tropis, dari berita Air Asia hilang kontak ini yang ditenggarai cuaca ekstrim kemungkinan besar karena adanya cumulonimbus. Awan ini menyebabkan puting beliung, badai tropis, badai petir, hujan es. Selain akan mengalami turbulensi apabila pilot nekat masuk kedalamnya yang paling dikhawatirkan adalah adanya partikel es didalamnya, petir yang bisa menghasilkan atau mengacaukan kelistrikan dan navigasi didalam pesawat.
Semoga artikel ini sangat membantu.