HARAPAN KADANG TAK PERLU MENGERTI
Seberapa jauh kau berjalan ?
Ini tentang sebuah peta perjalanan, yang menghapus hujan dan kemarau. Tentang kepedihan memeluk bayang sendiri yang menghapus jejak kepedihan.
Kita pernah ada pada fase ketika belum saling mengenal menjadi seorang yang bahagia, memiliki sewindu tawa, bergembira pada kesederhanaan hidup, lalu pada waktu dia datang pada tingkah lucu, mempesona dan membuat jatuh cinta pada pekatnya. Dunia menjadi istimewa dan sempurna pada kemewahan.
Tanpa sadar menjadikannya tujuan hidup dan satu satunya alasan berbahagia, tergantikan saat saling bertemu dan dekat, menyatu debar jiwanya. Maka keakuan yang dulu sangat sederhana menghilang, menjadikannya ia semesta, ruang khusus dan sakral yang bisa dimasuki sendiri.
Sialnya, datanglah masa yang tak ingin kita bersentuhan dengannya, seakan kau kehilangan kendali atas jiwamu sendiri, keakuanmupun menghilang bersamanya.
Lalu satu satunya yang tak meninggalkanmu, pada sudut ruang….. kau memeluk lututmu sendiri yang tak meninggalkanmu.