Namaku Logika
Saat kau tersujud pada malam, ketika banyak pertanyaan yang muncul. Ada sebuah tanya yang harus kau pilih.
Jika bisa memilih kamu akan memilih apa ? Hati? Janji? atau sumpah atas nama Tuhanmu ? kamu pilih apa ? lalu kau bertanya padaku. Aku menjawab dengan tegas dan pasti, difase ini aku memilih pasrah. Aku tak pernah memaksa, hati kecilku yang selalu berteriak.
Pagi hampir tiba, ketika aku membelikan obat untukmu dan aku menggigil kedinginan karena derasnya hujan yang mengguyurku, kamu ? kamu terlalu sibuk dan tak pernah peduli denganku. Suhu tubuhku kian menghangat aku tak mampu tolak gigil.
Tuhan aku merasa tak utuh, tulangku berasa redam meremuk. berbicara ? menghirup oksigen saja aku tak mampu. Aku hanya mampu bersujud hina padaMU, aku tetap terdoa walau injakan laras sepatumu membuat tubuhku luka tak terbentuk,mungkin kau menemukan orang yang sabar tapi dapat kuyakinkan tak sesabar aku yang masih berdiri hampir mati menahan badai. dalam lantunan sebuah doa, malaikat masih mendengar, suara rendah riuhku, aku punya nama kesayangan pada NYA, Rabb